SEKILAS SEJARAH TAEKWONDO
Menurut catatan sejarah, taekwondo ini telah berkembang sejak tahun 37 Masehi, tepatnya pada masa dinasti koogoryo di korea. Pada masa itu, masyarakat menyebut taekwondo dengan nama yang berbeda-beda, seperti Subak, Taekkyon, taeyon.
Sejak saat itu pula, taekwondo telah menjadi seni pertahanan bela diri yang digunakan para ksatria dinasti Chosun kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada masa kejayaannya, serta taekwondo juga kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea.
Pada saat Korea meraih kemerdekaannya di tahun 1945, masyarakat Korea berusaha dengan keras untuk mengembangkan seni bela diri taekwondo ini, karena taekwondo merupakan salah satu seni bela diri tradisional Korea. Dan hingga akhirnya, taekwondo tumbuh dengan pesat hingga keseluruh penjuru dunia dan telah dipertandingan di ajang terbesar olimpiade empat tahunan.
Di tahun 1973, tepatnya pada tanggal 28 mei, terbentuklah suatu organisasi bernama WTF (World Taekwondo Federation) yang bermarkas di Kukkiwon, Korea Selatan. Pada waktu itu, Kim Un Yong ditunjuk sebagai presiden pertama dalam organisasi tersebut. Dan sampai sekarang, WTF telah memiliki anggota lebih dari 186 negara di seluruh dunia.
Sejarah Taekwondo di Indonesia
Di nusantara sendiri, taekwondo dengan aliran WTF baru berkembang sekitar tahun 1975. Aliran taekwondo ini pertama kali dibawakan oleh Mauritsz Dominggus pada tahun 1972 bertempat di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun, pada tahun itu seni bela diri taekwondo belum begitu berkembang dan populer sebab karate telah hadir lebih dahulu di Indonesia. Seperti adanya karate shindoka yang di populerkan oleh Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm) – Drs. Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala (Perguruan Karate PERKINO).
Tokoh karate tersebut kemudian bergabung dengan Mauritsz Dominggus yang berasal dari Ambon yang dimana beliau merupakan pemegang sabuk hitam taekwondo. Yang menempuh ilmu di Belanda dan pada waktu itu mereka pun membentuk perguruan dengan nama KATAEDO yang merupakan gabungan kata Karate dan Tae kwon-do.
Pada tanggal 15 Juli 1974 atas saran dari Prof. Kim Ki Ha yang merupakan ketua asosiasi Korea di Indonesia, KATAEDO kemudian diganti namanya menjadi Institut Tae kwon-do Indonesia atau disingkat sebagai INTIDO. Pada waktu itu Prof.Kim Ki Ha sebagai seorang penasehat INTIDO dengan saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan serta kemudian beliau diutus ke Korea Selatan untuk mengikuti sidang umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975. Pada waktu itu, Prof.Kim Ki Ha sedang memperjuangkan INTIDO agar dapat diterima sebagai anggota WTF dengan persyaratan supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) serta Marsekal Muda (TNI) Sugiri sebagai ketua umumnya.
Kemudian, di tanggal 17 juni 1976, FTI resmi menjadi salah satu anggota WTF dengan ditandatangani oleh presiden WTF yaitu Kim Un Yong. Pada tahun 1976 Indonesia kemudian mendatangkan pelatih asal Korea Selatan dalam rangka program peningkatan mutu dan juga prestasi Tae kwon-do Indonesia yang bernama Kim yeong Tae Dan V. Beliau merupakan mantan juara dunia kelas berat. Seiring dengan bertambahnya waktu, terdapat 2 organisasi besar yang mewadahi Taekwondo di indonesia yakni FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang diketuai oleh Marsekal Muda Sugiri serta PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) ysng juga diketuai oleh Leo Lapulisa.
FTI dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 kemudian menggelar sebuah pertemuan yang bertajuk Musyawarah Nasional I guna kemajuan Tae kwon-do fi Indonesia. Munas I tersebut melahirkan suatu kesepakatan bersama yang bertujuan untuk menyatukan kedua Organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo. Yang hingga sekarang dapat kita kenal dengan nama PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang telah diakui oleh WTF dan KONI, dengan ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo serta dengan pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.
Taekwondo pertama kali di perlombakan dalam Olimpiade di tahun 1992, dan bertempat di Barcelona, Spanyol. Tetapi, pada waktu itu pertandingannya masih bersifat eksibisi. Lalu, pada olimpiade selanjutnya tepatnya pada tahun 1996 bertempat di Atlanta,Taekwondo pun mulai kembali dipertandingkan secara resmi. Pada Olimpiade Barcelona 1992, ketika taekwondo masih dipertandingkan sebagai cabor eksibisi, Indonesia juga turut serta menurunkan atlet terbaiknya dan sukses meraih prestasi yang sangat membanggakan yaitu, 3 perak serta 1 perunggu. Hinggak kini taekwondo di indonesia terus berkembang dan juga telah di pertandingkan di berbagai event akbar nasional seperti PON (Pekan Olahraga Nasional).
Sumber:
Ahmad. 2020. Taekwondo. [Online]. Terdapat di: https://www.yuksinau.id/taekwondo/. Diakses pada: Kamis, 23 April 2020 Pukul 19.31 WIB.
No comments:
Post a Comment